Sabtu, 09 Februari 2013

Buat Bapak yang Jauh di Sana

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaykum Pak,
Lama sepertinya kita tak saling memandang kecuali melalui foto.
Semoga Allaah senantiasa melindungi Bapak,
seperti halnya Allaah selalu melindungi aku dan ibu.

Bapak, aku yakin tanpa bertanya, pasti Bapak tau kenapa kutulis ini.
Ya, Pak..
Setumpuk rindu itu sudah minta dikirimkan ke tujuan.
Rupanya ia tak sanggup lagi bertumpuk kecuali hanya air mata.
Seperti yang kuucap dalam doa setiap habis shalat.
Dengarkah, Pak?

Tahun ini usiaku berkurang lagi.
Ah ya, Bapak sudah tahu.
Allaah begitu menyayangiku sehingga tahun-demi tahun aku selalu diingatkan-Nya.
Saat ini in syaa' Allaah segalanya semakin baik.
Doakan ya, Pak biar lebih baik.

Ah, Bapak.
Tak tahukah kau betapa rindu ini kadang membuncah tanpa terkendali.
Sungguh aku merindukanmu, Pak.
Rindu saat-saat kamu membelaiku saat tertidur.
Aku rindu masa itu.





Rasanya ingin kulempar sebuah surat dalam botol.
Berharap di sana kau membaca.
Tak akan putus doaku untukmu, Pak.
Suatu saat kita bisa bertemu dalam tempat yang lebih baik di hadapan-Nya.

Doaku juga,
Semoga kau tak pernah berhenti mencintai Rasulullaah..
-suatu saat akan kukenalkan untukmu-
Akan kulakukan apa yang dulu belum ku lakukan.
Lillaahi ta'ala.

Aku tau kau milik-Nya
Keputusan-Nya selalu tepat.
Mengambilmu saat itu kadang membuatku bersyukur karena tugas mu telah selesai.
Meski apu sulit menerima awalnya
Tapi tak apa.
Biar kulanjutkan perjalananku setelah ini.

Sudah dulu ya, Pak
Mataku tak kuat lagi rupanya.
Beristirahat ya Pak..dengan tenang..dalam kedamaian..

"Semua yang dari ALLAAH, akan kembali kepada ALLAAH.. "

Bapak,
semoga kau bahagia disana.


dari anakmu,
Astrid






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

aku bertemu banyak nama yang sama sepertimu tiada kata berulang yang mampu membuat analaogi baru seperti saat terdengar nama itu kamu tak ...