Jumat, 04 Januari 2013

Damai Bersama-Mu


Jangan Biarkan Damai Ini Pergi Jangan Biarkan Semuanya Berlalu Hanya Pada-Mu Tuhan Tempatku Berteduh Dari Semua Kepalsuan Dunia 
Nggak sengaja ganti channel TV dan kedenger satu lagu lama “Damai Bersama-Mu”..
Langsung mengusik hati saya untuk segera merenung. Bahwa kita Cuma seorang hamba yang sedang menunggu waktu terbaik untuk kembali...
Dan pada masa – masa penantian tersebut hanya kepada-Nya kita memohon perlindungan dari dunia yang serba sementara ini.
               
 Dunia disaat sekarang pasti sudah dipenuhi dengan kemilau yang benar – benar membuat silau. Tak ada yang benar – benar asli. Semuanya buatan manusia.
Tas KW, sepatu KW, gadget KW, bulu mata palsu, warna mata palsu (baca : softlens), warna rambut palsu, sampai tubuh pun bisa dipalsukan dengan berbagai macam operasi..
 Astaghfirullah...tidak cukupkah pemberian Rabb untukmu?

Seringkali kita berpikir bahwa ada banyak hal yang yangmenarik untuk dibeli, untuk disinggahi, untuk dipelajari.
Dan sepertinya semua berkaitan dengan dunia.
Bekal apa saja yang sudah kita siapkan untuk akhirat?
Sudahkah kita punya harta untuk disimpan di sana, tempat kita kembali?
Barangkali kita hanya jadi budak duniawi?
Atau jangan - jangan kita cuma memimpikan kekayaan, materi, ilmu kurang manfaat?
- astaghfirullah

Senyuman, dipalsukan untuk menarik perhatian.
Perhatian dipalsukan untuk menarik simpati.
Simpati dipalsukan agar dikira prihatin.
Keprihatinan dipalsukan agar menarik empati...

Lalu sudahkah TAKWA kita sesuatu yang asli?
Sudahkah IBADAH kita sesuatu yang asli?
Asli yang dimaksud disini adalah ketakwaan dan ibadah hanya karena-NYA..

Sudahkah kita melakukannya? Atau jangan-jangan semua hanya sebuah cara untuk menarik perhatian, simpati, keprihatinan, dan empati..

Belajar tentang kedamaian berarti belajar tentang bagaimana ikhlas.
Bukan karena apa - apa, bukan karena siapa - siapa..

Belajar kedamaian berarti belajar meletakkan segala sesuatu
Kembali kepada penciptanya..
Berserah tentang dunia dan akhirat. Belajar sebaik - baiknya untuk bekal kembali ..

Sudahkah kita?
Mari tanya diri sendiri.. J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

aku bertemu banyak nama yang sama sepertimu tiada kata berulang yang mampu membuat analaogi baru seperti saat terdengar nama itu kamu tak ...