Sabtu, 30 Maret 2013

Dan Rumah Baru itu Bernama Nurul Huda

Bismillaah..


Langkah pertama memasuki sebuah rumah megah di dekat gerbang belakang kampus. #DEG!Bangunannya sangat indah. Kalau malam datang, lampu-lampu redup di beberapa bagian di luar masjid dihidupkan, kesannya seperti berada di sebuah rumah yang nyaman dan hangat.
Tentu saja, itu kan rumah Allaah... - kata seorang teman. Saya terkekeh, benar juga. Namun, semoga megah bangunannya tak mengalahkan megahnya kualitas ikhwah nya, in syaa Allaah..

Konon, pada jaman dahulu (bukan jaman dinosaurus), sekitar awal tahun 2000-an, masjid nya belum seperti ini. Masjid nya masih bangunan seadanya. Bahkan kalau sedang mabit di masjid, beberapa kakak tingkat di LDK dan tentu takmir nya sering kena gigitan kutu. Ah, namun sungguh ghiroh nya tak tergantikan. Bahkan dengan kondisi demikian pun, kata teman saya, kegiatan kajian rutin (KANTIN NH) tidak pernah sepi dari jamaah.

Beberapa hari yang lalu, saat setelah masjid tersebut diresmikan, sambil membaca basmalah, saya melangkah. Tangga pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.. sampai di serambi.. Mata saya langsung berbinar.. Ini sih 'megah bangett' (maksudnya lebih dari sekedar 'megah aja'.red)
Masuk lagi ke serambi dalam. Memang jarak antara tempat bersuci dan tempat sholat nya lumayan jauh, dan tempat akhowaat sholat itu di atas, alhamdulillaah harus naik tangga lagi :')
Tapi tak apa, mungkin inilah konsep mengolah raga, pengorbanan, dalam menyucikan hati dan jiwa. Maksudnya apa - apa itu dibutuhkan pengorbanan, termasuk ketika menghadap Rabb..
please jangan protes, baru disuruh naik tangga. Coba di negara lain, mau sholat aja pake ngumpet-ngumpet. karena begitu dimusuhinya islam disana. bahkan adzan pun tidak diperbolehkan diperdengarkan dalam jarak tertentu... Maha Suci Allaah, yang memudahkan segalanya di UNS ini. jadi jangan protes! (ini sebentuk penyadaran akan arti pengorbanan itu, #muhasabahdiri)...
Seketika sampai di tempat sholat akhwaat, maa sya Allaah luar biasa! tempatnya luas, bersih. Dalam hati saya berdo'a. Semoga Allaah memudahkan langkah - langkah kita untuk masuk ke dalamnya. Dengan hati yang bersih dan ghiroh yang lebih dari biasanya. Semoga akan banyak ukhuwah yang terangkai dan tercipta. Semoga akan banyak ilmu yang bisa terserap dari sana. Semoga akan selalu terdengar lantunan ayat suci yang senantiasa menggema. Semoga akan lebih banyak hati yang terpaut di rumah baru itu, masjid Nurul Huda..

Beberapa hari setelah hari pertama saya jatuh cinta pada rumah baru itu, saya tau jika rupanya tak hanya saya yang sedang jatuh cinta. Entah apa, beberapa orang datang setiap sore hari hanya untuk berfoto di halaman masjid. Setiap malam, di dekat temaram lampu, rasanya hampir selalu bisa dijumpai yang ingin berfoto. Kata ust. Hakim, Masjid inipun sudah menjadi wisata religi. SubhanAllaah!
Kata teman saya : -kalau kamu mau tau, aku sebenarnya juga ingin foto di sana..- sambil menunjuk tulisan "Masjid Nurul Huda" yang sedang penuh dengan adik-adik kecil santri TPA.
Saya cuma tertawa, dalam hati terharu. Pesona rumah-Mu, Yaa Rabb.. Keindahan itu ada dan tercipta karena sungguh Engkaulah yang Maha Indah yang selalu menaunginya dengan keindahan-Mu..

Dan karena-Mu yaa Rabb, rumah baru itu ada. Sungguh karena-Mu yang mengijinkan segala sesuatunya tercipta. Maka mudahkan kami menghiasinya dengan dzikir. Mudahkan kami menghiasinya dengan ilmu. Mudahkan kami menjalin ukhuwah di dalamnya. Mudahkan kami menjaga rumah baru itu. Mudahkan kami selalu melangkah ke sana.. Mudahkan kami.. :') 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

aku bertemu banyak nama yang sama sepertimu tiada kata berulang yang mampu membuat analaogi baru seperti saat terdengar nama itu kamu tak ...