Minggu, 03 Maret 2013

Tentang Solo, Tentang Hijrah

Bismillaah..

Alhamdulillaah..
September, Oktober, November, Desember, Januari, Februari, dan sekarang sudah masuk bulan Maret.
Kepindahan saya di Solo atau kota yang nama resminya Surakarta ini menjadi suatu langkah yang saya anggap langkah pertama saya bertolak.

Enam bulan sudah...
rasanya luar biasa di kota ini.

Jika hendak membandingkan antara kota yang sekarang dengan yang sebelumnya (Jakarta), pasti bedanya jauh banget.

  1. Ngga pernah naik kendaraan umum. Alhamdulillaah Allaah mempercayakan kendaraan sendiri untuk saya. (Tentu saja lewat tangan mulia Ibu-Bapak, hihi)
  2. Ngga pernah kena macet traffic light yang lampunya lebih dari 60", kalau di Jakarta ada yang sampai detik 200 (lampu merah Pertanian, hiihii)
  3. Punya lebih banyak waktu untuk belajar ilmu agama, melalui Kajian Rutin di Masjid Nurul Huda UNS. Dulu waktunya sangat sedikit, bahkan hampir tidak pernah.. hiks~ Ampuni yaa Rabb..
  4. Punya lebih banyak waktu untuk pulang ke Blitar. Meskipun tidak terlalu sering, tapi sekarang lumayanlah. Bisa lumayan sering punya waktu bareng Ibu.
  5. Punya kesempatan belajar ilmu-ilmu baru di kampus Maa sya Allaah :')
  6. Punya kesempatan bertemu teman baru, saudara baru yang artinya juga membangun ukhuwah yang lebih baik In syaa Allaah :')
  7. Ada satu lagi yang lebih menyenangkan...bergabung dengan JNUKMI (Jamaah Nurul Huda Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Luar biasa! :') Dan alhamdulillaah Jumat kemarin kami sudah dilantik. Allaahu Akbar!
Menyoal dua hal. UKMI dan juga kuliah. Adalah dua rasa syukur yang tak pernah berhenti terucap pada Allaah Ta'ala dan juga kedua orangtua, mengingat dari tangan beliau lah akhirnya saya kembali kuliah.
Setelah lulus D3 - Penyiaran saya sempat bekerja di salah satu perusahaan X. Sedikit memang membuat saya tidak betah, itu adalah sistem kerja yang tidak bisa saya terima. Sistem kerja perusahaan yang kurang saya suka (ternyata) dan juga oknum di dalam perusahaan yang berbuat curang. Jujur, saya merasa berdosa. Saya sadar bahwa apa yang dijelaskan pada saat interview tidak lebih hanya sebuah pemanis yang ternyata pahit sekali. Saya memutuskan resign

Sampai pada akhirnya, satu advice yang saya terima adalah untuk masuk kembali ke bangku kuliah. Dan singkat cerita, mendaftarlah saya ke perguruan tinggi negeri itu. UNS, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Di sanalah kemudian saya melanjutkan pendidikan dengan predikat Mahasiswa Matrikulasi S1 Transfer Prodi Ilmu Komunikasi. Gelar yang amat panjang. Dan proses yang panjang. Kenapa? Untuk pindah dari Jakarta ke Solo itu luar biasa prosesnya. Dari packing-kirim barang-sampai saya sendiri berangkat ke Solo, termasuk di dalamnya beberes-rumah-kontrakan :)))) Setelah itu UNS pun menyambut dengan ujian matrikulasi yang lumayan serius. Karena tentu saja ujian itu berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya kami di UNS.

Masuk dalam kelas S1 Transfer Prodi Ilmu Komunikasi, jujur sedikit membuat minder. Kenapa? Karena saya adalah satu-satunya Mahasiswa (dari sekitar 70 orang mahasiswa Transfer 2012) yang berasal dari BUKAN kampus negeri :')
Terbayang ngga, seorang Mahasiswa kampus BSI yang sungguh biasa saja bergabung dengan mahasiswa lain dari kampus keren seperti UI,UNS,UNS,UNDIP,IPB.. ngerasa kecilllll banget.. hiks~
Tapi akhirnya dengan semangat, alhamdulillaah matrikulasi pun berhasil dilalui dengan IP 3,7 sekian hehehe..

Kegalauan yang kedua adalah, keputusan untuk masuk UKMI. 
Saya yang notabene masuk kuliah pada tahun 2008 harus bergabung dengan mahasiswa angkatan 2012 dan 2011. merasa paling tua dewasa :')
Tadinya sih masuk UKMI gara-gara saya ingin sekali mensinkronkan antara program @pedulijilbab dan UKMI dengan masuk bidang Nisaa', tapi mungkin karena bidang broadcast dan jurnalist sebelumnya, maka Tim Formatur (penyeleksi) pun memasukkan saya di Bidang Tindak Isu. Tugasnya nggak akan jauh dari nulis. tenang aja! :D
Di UKMI dengan 'rumah barunya' (Masjid NH yang baru selesai renovasi) dan juga dengan amanah baru untuk saya. Yahh, sedikit banyak memberikan warna baru. Saya berharap bisa membagi waktu antara keduanya dengan baik dan meninggalkan sedikit kenangan manis untuk UKMI.

Maka perjalanan Tentang Solo, Tentang Hijrah pun mulai terisi banyak warna baru. Menggelayuti setiap detik kehidupan yang akan dan sedang saya lewati.
Jujur hijrah ini menjadikan hijrah terbesar untuk semua hal, secara lahir dan batin.

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?" (Ar-Rahmaan)

Karena nikmat Allaah Ta'ala itu memang tak berbatas. Maka kita benar tak pantas untuk mendustakannya. Dan nikmat-Nya yang masih mengijinkan saya untuk belajar lagi dan lagi, semoga tidak pernah habis. Aamiin yaa Malik..

Dan pada saatnya nanti,. kenangan-kenangan itu akan terukir indah. Sebagai saksi perjalanan panjang yang pernah saya dan kita lewati bersama sebagai bekal menuju jannah-Nya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

aku bertemu banyak nama yang sama sepertimu tiada kata berulang yang mampu membuat analaogi baru seperti saat terdengar nama itu kamu tak ...