Kamis, 28 Maret 2013

KERUDUNG KOK LEBAR BANGET....

Dengan nada lebih nyinyir, kali ini terdengar seperti itu. Saya ketawa kecil. Yah, sudah mulai terbiasa. Pandangan mata yang melihat dengan aneh, dan mungkin dalam hati bilang, "Old school banget, sih?"
Atau juga ceng-cengan seakan bilang, "...itu kerudung apa tenda? Kok lebar banget sih?"
Yang seperti ini, sudah senyumi saja.

Mungkin bukan saya saja, mungkin kita semua pernah mendengar. Ketika kerudung lebar itu menjadi perolokan. Bahkan menjadikannya identitas tradisional, kuno, terbelakang, tua, seperti ibu-ibu......Hai hari gini siapa yang ngga mau jadi ibu?? Konyol.. Dipanggil ibu Haji.. Ini lagi, siapa yang tak ingin menjadi tamu Allaah datang kerumah-Nya?

Lalu bagaimana??

Haruskah marah? - TIDAK!
Atau mengkuliahi dengan macam - macam ayat dan hadist? - Silakan kalau merasa mampu dan punya kompetensi atasnya. 
Atau harus diam saja, tersenyum kecil, mendoakan?
Mungkin harusnya seperti itu. Biar hidayah-Nya segera sampai ke dalam hati mereka.
Hati itu tidak terlihat bukan? 
Tidak terasa atau teraba...
Hati itu tempatnya di sini, di dalam tubuh yang mungkin kita tidak tau dimana tepatnya.

Prasangka, omongan apapun bentuknya adalah ciri seseorang. Jika dangkal, maka itupun menjadi bukti kedangkalan hati dan pikirannya. Biarkan. Pada saatnya biar Allaah saja yang akan menyadarkan..

Bukankah masih ada bagian dari bumi yang tidak terjangkau oleh akal? Maka itulah tempatnya perasaan, tempatnya iman. 

Seberapapun mengharap pujian manusia, rasanya tak akan habis. 
Masih akan selalu kurang.
Lalu sampai mana kita?


-Sebuah Renungan di saat lapang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

aku bertemu banyak nama yang sama sepertimu tiada kata berulang yang mampu membuat analaogi baru seperti saat terdengar nama itu kamu tak ...